Translate

PENGIKUT

PROFIL SAYA

Foto saya
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Lahir di Palembang pada 25 April 1954. Sekarang berdomisili di Yogyakarta. Situs yg dikelola: 1.Halaman facebook "Nuansa Spiritual" (facebook.com/mharunnoengtjik); 2. Blogger "al-Qur'an dan Sains" (mharunn.blogspot.com); 3. Blogger "MHarunN's Tweet" (mhntweet.blogspot.com); 4. Blogger "Advokasi Hukum" (mharunn2.blogspot.com); 5. User Facebook "Muhammad Harun" (facebook.com/harunmhmmd); 6. User Twitter MHarunN (@MHarunN); 7. User You Tube "MHarunN"; dll.

Sabtu, 28 Juli 2012

QS. an-Nisa' (4): 128

Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Jika kamu berbuat baik dan taqwa, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
{QS. an-Nisa ' (4):128}

QS. al-Qiyamah (75): 14-15

Pada kenyataannya, manusia akan menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. {QS. al-Qiyamah (75): 14-15}

QS. at-Taubah (9): 111

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
(QS. At-Taubah, (9):111)
 

QS. al-A'raf (7): 89

Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
(QS. Al-A'raf, (7):89).

QS. an-Naml (27): 14

Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan (nasib akhir) orang-orang yang berbuat kerusakan.
(QS. An-Naml, (27):14)
 

QS. al-Imran (3): 134-135


(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
(QS. Al-Imran, (3):134-135)

QS. asy-Syams (91): 7-9

 
Dan jiwa serta penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
(QS. Asy-Syams, (91):7-9)

QS. Yusuf (12): 53

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (QS. Yusuf, (12):53).

QS. al-Hajj (22): 46

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
(QS. Al-Hajj, (22):46)

QS. at-Taghabun (64): 16


Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. At-Taghabun, (64):16)

KBI-43

Dalam Al-Qur’ân, Allah menginginkan hamba-hambaNya memperoleh manfaat dari berkahNya menurut cara yang terbaik, sekalipun mereka dapat menghindari kesia-siaan:

“Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang bagus setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-A`râaf, (7):31) 
{Harun Yahya}

KBI-42

Meskipun seseorang mungkin menghindari pemborosan yang besar, tetapi ketidakpedulian, penyalahgunaan serta lalai atau salah dalam menjaga perkara-perkara yang kecil, dianggap sebagai bentuk pengingkaran syukur juga. {Harun Yahya}

KBI-41

Agar layak mendapatkan surga, seseorang pertama-tama harus menghargai apa yang telah Allah berikan padanya ketika masih di dunia.

KBI-40

Surga adalah tempatnya kemuliaan yang dihiasi oleh nikmat Allah yang sempurna dan tak terbatas. Akan tetapi, tak mungkin bagi seseorang yang tetap tidak peka terhadap limpahan berkah di dunia, dapat–dengan pantas–menghargai berkah Allah di surga dan memujiNya. {Harun Yahya}

KBI-39

Keberkahan semestinya secara logis dapat meningkatkan rasa bersyukur seseorang kepada Allah, maka menyia-nyiakannya menunjukkan sikap pengingkaran, sebuah sikap yang mungkin akan mencabut rahmat dan berkah Allah pada seseorang di hari akhirat. {Harun Yahya}

QS. al-Isra' (17): 26-27

“Dan berikanlah (apa yang merupakan) haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isrâ’, (17):26-27)

Pesan Foto - 35


Minggu, 22 Juli 2012

KBI-38

Kemampuan untuk meraih simpati, cinta dan empati orang lain adalah satu dari sekian cara untuk mendapatkan kebahagiaan. {'Aidh al-Qarni}

KBI-37

Berhati-hati sama sekali tidak menentang qadar, justru merupakan bagian dari qadar, bahkan inti dari qadar. {'Aidh al-Qarni}

KBI-36

Seorang penyair mengatakan, "Orang yang berhati-hati terkadang berhasil mendapatkan keinginannya, sedangkan yang terburu-buru terkadang jatuh tergelincir." {'Aidh al-Qarni}

KBI-35

Terburu-buru itu justru sering menciptakan kelambanan. {'Aidh al-Qarni}

KBI-34

Thaha Husein, penulis, selalu berkata kepada sopirnya, "Jangan terlalu cepat mengendarai mo bil ini, agar lebih cepat sampai ke tempat tujuan."

KBI-33

Berusaha dan bertawakkal kepada Allah adalah prinsip tauhid. Meninggal kan usaha dan hanya bertawakkal kepada Allah adalah sebuah kekeliruan dalam memahami syariat. Sedangkan berusaha saja tanpa tawakkal kepa da Allah adalah kekeliruan dalam memahami tauhid. {'Aidh al-Qarni}

KBI-32

Rasulullah ketika turun ke medan perang masih harus mengenakan baju perang. Padahal kita tahu bahwa Rasulullah adalah yang terbaik di antara orang-orang yang bertawakkal. Salah seorang sahabat bertanya kepada beliau, "Apakah saya harus mengikat unta saya, wahai Rasulullah, atau harus betawakkal saja?" Rasulullah menjawab, "Ikatkanlah untamu dan bertawakkallah." {'Aidh al-Qarni}

KBI-31

Bersikap hati-hati dan berusaha yang disertai dengan tawakkal kepada Allah adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan. {'Aidh al-Qarni}

KBI-30

Suka mendengarkan khabar burung, ramalan-ramalan (nasib, pen.) dan gosip-gosip, hanya akan membuat diri menjadi paranoid, menciptakan kecemasan di dalam hati, dan melenyapkan kedamaian dari dalam hati.
{'Aidh al-Qarni}

KBI-29

Di antara kualitas keislaman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak berguna untuk dirinya. {al-Hadits}

KBI-28

Tiga kesalahan yang selalu berulang dalam kehidupan kita. Pertama: menyia-nyiakan waktu; Kedua: Membicarakan hal-hal yang tidak berguna; Ketiga: Memberikan porsi perhatian yang terlalu besar terhadap masalah-masalah yang sepele. {'Aidh al-Qarni}


KBI-27

Lakukanlah muhasabah (introspeksi) diri Anda sebelum orang lain melakukannya terhadap diri Anda, timbanglah (amal perbuatan) diri Anda sebelum orang lain yang menimbangnya, dan hiasilah diri Anda untuk Hari Penampilan Agung. (Umar bin Khatthab)

Sabtu, 21 Juli 2012

Pesan Foto - 31


Pesan Foto - 30


Pesan Foto - 29


KBI-26

Setiap saat Allah menciptakan keindahan-keindahan yang tidak disangka – beserta detailnya – yang hanya dapat dirasakan dengan keyakinan (iman) dan hati nurani. Bersama peristiwa ini – yang hanya dapat dilihat oleh mereka yang memiliki keyakinan – Allah membuat hamba-hambaNya merasakan kedekatanNya pada mereka. Merasakan kedekatan ini adalah sebuah kebahagiaan dan keberkahan yang besar bagi seorang mu’min. {Harun Yahya}

Pesan Foto - 28

Pesan Foto - 27

Foto

Pesan Foto - 26

Foto

Kamis, 19 Juli 2012

QS. al-Baqarah (2): 185

Mulai Puasa Ramadhan

2:185 |
Al-Baqarah 2:185
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Kementrian Agama:

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.